16/05/11

KEPEMIMPINAN


PENGANTAR
Kepemimpinan dalam dewasa ini menjadi isu penting, actual dan menarik dimana-mana. Di dalam masa perubahan dan ketidakpastian akibat dari era globalisasi dan informasi terdapat suatu kebutuhan yang jelas akan pemimpin di puncak, sementara harapan yang terus meningkat dari rakyat yang bekerja menciptakan kebutuhan akan kepemimpinan pada setiap tingkat organisasi atau lembaga.


PENGERTIAN KEPEMIMPINAN

Pengertian Kepemimpinan menurut Morcel Beding, lebih sekedar pada atribut pribadi, suatu sifat kepribadian dan watak umum yang dapat dibiaskan ke dalam spectrum sifat-sifat kepemimpinan. Ia juga merupakan suatu peranan yang ditentukan oleh harapan-harapan kelompok, lembaga atau organisasi.
Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk bertindak yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan pemecahan dari suatu persoalan bersama.
George R.Terry merumuskan bahwa Leadership is the relationship in which one person or the leader influences others to work together willingly on related tasks to attain that which the leader desires. Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Hubungan antara pemimpin dan mereka yang dipimpin bukanlah hubungan satu arah,tetapi harus ada antar hubungan ( interaction ).
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwasanya fungsi dari pemimpin adalah mengarahkan, membina, mengatur, menunjukkan terhadap orang-orang yang dipimpin agar orang-orang yang dipimpin itu senang, sehaluan serta terbina dan mengikuti kehendak dan tujuan dari pemimpin itu sendiri.



Tipe-tipe  kepemimpinan

Tipe-tipe  kepemimpinan yang ada saat ini, yaitu:


A. Tipe instruktif,
tipe ini ditandai dengan adanya komunikasi satu arah. Pemimpin membatasi peran bawahan dan menunjukkan kepada bawahan apa, kapan, di mana, bagaimana sesuatu tugas harus dilaksanakan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata menjadi wewenang pemimpin, yang kemudian diumumkan kepada para bawahan. Pelaksanaan pekerjaan diawasi secara ketat oleh pemimpin.
Ciri-cirinya ;
  • Pemimpin memberikan pengarahan tinggi dan rendah dukungan.
  • Pemimpin memberikan batasan peranan bawahan.
  • Pemimpin memberitahukan bawahan tentang apa, bilamana, dimana, dan bagaimana bawahan melaksanakan tugasnya.
  • Inisiatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan semata-mata dilakuakn oleh pemimpin.
  • Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan diumumkan oleh pemimpin, dan pelaksanaannya diawasi secara ketat oleh pemimpin


B. Tipe konsultatif,

Kepemimpinan tipe ini masih memberikan instruksi yang cukup besar serta penetapan keputusan-keputusan dilakukan oleh pemimpin. Bedanya adalah bahwa tipe konsultatif ini menggunakan komunikasi dua arah dan memberikan suportif terhadap bawahan mendengar keluhan dan perasaan bawahan tentang keputusan yang diambil. Sementara bantuan ditingkatkan, pengawasan atas pelaksanaan keputusan tetap pada pemimpin.
Ciri-cirinya :
  •  Pemimpin memberikan baik pengarahan maupun dukungan tinggi.
  •  Pemimpin mengadakan komunikasi dua arah dan berusaha mendengarkan perasaan, gagasan, dan saran bawahan.
  •  Pengawasan dan pengambilan keputusan tetap pada pemimpin.

C. Tipe partisipatif,

Sebab kontrol atas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan seimbang antara pemimpin dan bawahan, pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Komunikasi dua arah makin bertambah frekuensinya, pemimpin makin mendengarkan secara intensif terhadap bawahannya. Keikutsertaan bawahan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan makin banyak, sebab pemimpin berpendapat bahwa bawahan telah memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup luas untuk menyelesaikan tugas


TEORI – TEORI KEPEMIMPINAN

TEORI KEPEMIMPINAN (1)
Great-manTheory:
Setiap jaman memiliki pemimpin besar. Perubahan sosial terjadi karena para pemimpin besar memulai & memimpin perubahan & menghalangi orang lain yang berusaha membawa masyarakat kearah yang berlawanan (James, 1980)

TEORI KEPEMIMPINAN (2)
Trait Theory:
Pemimpin memiliki ciri-ciri kepribadian & karaktek yang berbeda dengan orang kebanyakan
Contoh: kemampuan adaptasi terhadap situasi, kepekaan sosial, ambisius, asertif, kooperatif, decisive, dapat diandalkan, keinginan untuk mendominasi, energik, percaya diri, resistance terhadap stres & maumengemban tanggung jawab

TEORI KEPEMIMPINAN (3)
Situational Theory:
Kepemimpian dipengaruhi oleh situasi dimana faktor-faktor tertentu dari situasi menentukan ciri-ciripemimpin yang sesuai untuk situasi tersebut
Munculnya pemimpin dalam suatu organisasi tergantung pada aspek karakteristik birokrasi, organisasi informal, karakteristik hubungan antara atasan bawahan, rancangan tugas yang memungkinkan individu mencapai aktualisasi diri dan aspek kesesuaian antara sasaran organisasi dengan sasaran individual para anggotanya (Bennis, 1981)

TEORI KEPEMIMPINAN (4)
Personal Situational Theory:
Situasi tidak memadai untuk memunculkan pemimpin, pemimpin perlu bantuan(rekayasa) untuk dapat muncul. Kepemimpinan dihasilkan oleh ciri kepribadian pemimpin, karakteristik kelompok dan anggotanya dan kejadian yang dihadapi pada saat itu (Case, 1993)

TEORI KEPEMIMPINAN (5)
Karakteristik Pemimpin (Field-Dynamic Law -Brown, 1936):
Diakui sebagai anggota kelompok
Memiliki hubungan interpersonal yang kuat
Beradaptasi dengan struktur hubungan yang sudah ada
Memahami ke arah aman struktur akan berubah
Sadar bahwa makin kuat kepemimpinan maka makin tidak bebas si pemimpin itu sendiri

TEORI KEPEMIMPINAN (6)
Psikoanalysis Approach:
Perilaku kepemimpinan dengan mempelajari kanak-kanak serta masa pertumbuhan pemimpin dalam keluarganya
Figur ayah sebagai sumber imajinasi gaya kepemimpinan karena figur ayah merupakan sumber rasa kasih sayang sekaligus rasa takut, perwujudan super ego & sebagai saluran emosional bagi rasa  frustasi dari para pengikutnya (Freud et all)

TEORI KEPEMIMPINAN (7)
Psikoanalysis Approach:
Pemimpin kharismatik muncul karena disamping kebesaran mereka pada saat yang tepat orang-orang di sekelilingnya sedang membutuhkan pertolongan dan atau tempat bergantung (Kets de Vries, 1980)
Hubungan pemimpin pengikut seperti anggota keluarga (ex: Mafia)

TEORI KEPEMIMPINAN (8)
Political Approach:
Teori politik secara implisit maupun eksplisit telah menjelaskan ciri dan persyaratan pemimpin yang diinginkan
Humanistic Approach:
Pronsip demokrasi dan kebebasan individu
Teori X & Teori Y (Mc. Gregor), dll

TEORI KEPEMIMPINAN (9)
Path Goal Theory:
Pemimpin akan berhasil apabila ia mampu menunjukkan kepada bawahannya apa yang akan diperoleh sebagai reward dan juga jalur perilaku (path) yang harus dilakukan bawahan untuk memperoleh reward tersebut (Jones, Evans, 1970)

TEORI KEPEMIMPINAN (9)
Contingency Theory:
Efektivitas pimpinan yang berorientasi pada tugas (task oriented) atau berorientasi pada relasi (relation oriented) akan bergantung pada corak tuntutan situasi (Fiedler)
Corak tuntutan situasi ditentukan oleh baik atau tidaknya hubungan pimpinan-bawahan, kompleksitas & kejelasan struktur tugas serta mudah-sulitnya tugas tersebut dilaksanakan

TEORI KEPEMIMPINAN (10)
Leader Role Theory:
Karakteristik individu & tuntutan situasi menyebabkan pimpinan dengan corak tertentu akan muncul
Pemimpin bertindak & berperilaku terhadap apa yang diharapkan dari pimpinan dan bagaimana persepsi pimpinan tentang peran yang harus dijalankan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar