19/10/11

Program Sortir pada PASCAL

Program output_pascal;
uses crt;
label z;
label l;
var textfile:text;
FileName, TFile : String;
a:array[1..15] of string;
i,j:integer;
x,v:char;
temp: string;

procedure input;
Begin
clrscr;
gotoxy(10,10);Write('Masukkan nama file '+
+'dengan alamat lengkap dari file: ');
readln(FileName);clrscr;
writeln('-------DATA MAHASISWA-----');
writeln('--------------------------');
writeln('KELAS NAMA NPM');
writeln('--------------------------');
writeln;
{A .txt file will be assigned to a text variable}
Assign(textfile, 'd:\input.TXT');
Reset(textfile); {'Reset(x)' - means open the file x}
Repeat
Readln(textfile,TFile);
Writeln(TFile);
Until Eof(textfile);
Close(textfile);
Readln;
End;

procedure sort;
begin
clrscr;
assign(textfile,'d:\input.TXT');
reset(textfile);
for i:=1 to 15 do readln(textfile,a[i]);
close(textfile);



for i:=1 to 14 do
for j:=i to 15 do
if a[j] begin
temp:=a[i];
a[i]:=a[j];
a[j]:=temp;
end;end;

assign(textfile,'d:\input.TXT');
rewrite(textfile);
for i:=1 to 15 do writeln(textfile,a[i]);
close(textfile);
end;


procedure output;
Begin
clrscr;
gotoxy(4,5);Write('Masukkan nama file ');
gotoxy(4,6);write('(dengan alamat file lengkap) of the text file: ');
readln(FileName);
gotoxy(10,8);write('-------DATA MAHASISWA-----');
gotoxy(10,9);write('--------------------------');
gotoxy(10,10);write('KELAS NAMA NPM');
gotoxy(10,11);write('--------------------------');
{A .txt file will be assigned to a text variable}
Assign(textfile, 'd:\input.txt');
Reset(textfile); {'Reset(x)' - means open the file x}
Repeat
Readln(textfile,TFile);
Writeln(TFile);
Until Eof(textfile);
Close(textfile);
Readln;
End;

begin
z: clrscr;
gotoxy(20,8);write('-----------------------');
gotoxy(20,9);write('| Program Sorting |');
gotoxy(20,10);write('-----------------------');
gotoxy(20,11);write('|1.Masukkan Data |');
gotoxy(20,12);write('|2.Sortir Data |');
gotoxy(20,13);write('|3.Output |');
gotoxy(20,14);write('|4.Exit Menu |');
gotoxy(20,15);write(' Masukkan (1,2,3,4) : ');readln(x);

case x of
'1' : input;
'2' : sort;
'3' : output;
'4' : goto l;
end;

if x = '2' then
begin
clrscr;
writeln('Selesai(tekan Enter)');
writeln('this wait...'); readln;
goto z;
end;
writeln('Apakah anda ingin kembali ke menu? :{y/t} '); readln(v);
if (v = 'y') or (v = 'Y') then goto z;

l: end.



07/10/11

TEKNOLOGI SEBAGAI SARANA INFORMASI&TELEKOMUNIKASI


Perkembangan Teknologi semakin canggih dan modern seiring dengan perkembangan zaman modern.Teknologi dapat mempermudah pekerjaan manusia dan menyalurkan hobby maupun sekadar untuk menikmati hiburan.Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi banyak diperjualbelikan berbagai produk teknologi seperti HP,Laptop,Kamera,IPOD,PDA Teknologi semakin jelas manfaatnya untuk membantu melancarkan pekerjaan kantor dan mencari informasi terutama untuk menyusun skripsi &membuat makalah bagi mahasiswa,pekerja kantoran&pelajar.Dikalangan mahasiswa dan pelajar banyak menggunakan laptop sebagai sarana informasi yang lengkap dan HP sebagai sarana telekomunikasi jarak jauh yang berupa ponsel yang menggunakan SIM CARD,selain Laptop&HP,kamera,IPOD,dan PDA adalah dua produk yang saling melengkapi bagi kebutuhan manusia.Dengan kamera kita bisa mengabadikan apapun yang kita ingin abadikan seperti Benda,Pemandangan,Peristiwa juga teman-teman dekat berupa foto-foto dan dengan Laptop bisa menstrasfer file dengan hasil jepretan kamera kemudian menyimpannya ke memory eksternal.Dengan menyalurkan hobby foto bisa menjadi seorang fotografer professional yang mulai sibuk dengan kegiatan proses editing dan mengasah kreativitasnya dalam olah foto lewat Adobe Photoshop&Adobe Illustrator.

Pentingnya menjaga kelangsungan hubungan baik dalam pekerjaan ataupun personal disaat bepergian menjadikan perangkat elektronik seperti Laptop sebagai hal utama yang patut dipertimbangkan.penggunaannya pun menjadi satu hal yang krusial di era modern yang serba praktis&efisien dengan unsur kreadibilitas dan mobilitas disaat bepergian dengan cara memperkenalkan produk keluaran terbaru dari Laptop cont:Apple yang hadir ditengah-tengah kita tak hanya dengan kelebihan-kelebihan yang mampu mengguncang dunia teknologi tetapi juga mampu memenuhi dasar kebutuhan bagi penggunaannya ,Laptop Apple ini berukuran mungil yang ringan untuk dibawa.Apple memiliki rangkaian kapasitas terpilih antara lain adalah ukuran layar yang lebih besar,dan mempunyai daya tarik dengan bermacam-macam warna contohnya seperti warna hitam elegan,putih eksotik,pink yang menawan dan hijau yang memukau,daya tahan baterai yang lebih lama,Custom Style Casing,serta jaringan Wi-Fi yang memungkinkan anda untuk berhubungan Online dimana saja&kapan saja yang pasti penggunaan Laptop&HP baik yang berukuran mini atau besar memberikan jaminan kualitas&kuantitas akan perwujudkan fasilitas kenyamanan kebutuhan manusia secara menyeluruh saat Santai,Long Weekend,dan Hang Out bersama teman-teman



Teknologi yang modern dan serba canggih didukung dengan penggunaan Laptop,HP,PDA,dan Kamera memudahkan informasi dan telekomunikasi diosaat berpergian,liburan,Acara resmi.Dengan pemanfaatan laptop dapat mencari informasi melaluiinternet untuk menyapa teman-teman lama contohnya:Chatting,FB,Twitter bisa juga mempermudah untuk melakukan transaksi bisnis bagi pengusaha&bisnisman.disamping itu teknologi juga bisa merugikan masyarakat terutama anak-anak yang terbiasa dengan penggunaan aplikasi Laptop&HP berupa fitur-fitur yang menarik.Penyalahgunaan penggunaan laptop denghan adanya Internet membuka situs-situs yang tidak diperbolehkan oleh usia anak-anak yang dibawah umur dan cara mengantisipasinya perlu adanya pengawasan dari orang tua.pemanfaatan teknologi yang berlebihan memacu anak untuk tidak mau belajar dan sibuk dengan dunia teknologi seperti Laptop dengan fitur games yang diakses melalui Internet.
 

02/10/11

MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM)


1. PENDAHULUAN

Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan atau organisasi yang dapat dikelola seperti halnya sumber lain. Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas. Perusahaan sangat memerlukan Manajemen Sumber Informasi (Information Resource Management) yang berisi semua informasi yang dapat membantu menjalankan dan untuk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.


2. PEMBAHASAN

2.1 Berbagai Pandangan Tentang IRM

IRM MERUPAKAN CARA UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SISTEM INFORMASI
Dari pada mengandalakan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh manajemen puncak, yang berlaku untuk seluruh organisasi, sebaiknya perhatian harusditujukan kepada tingkat bawah, dimana sistem dikembangkan.

Pandangan inimenganggap IRM sebagai metodologi siklus hidup yang digunakan untukmenciptakan system yang dapat menghasilkan informasi berkualitas.Dasar dari pandangan ini adalah adanya keyakinan bahwa tugas-tugaspengelolaan semua informasi dalam perusahaan begitu banyak bila hanyadilkakuan dengan satu usaha.situasi ini sama seperti pada waktu usaha MISpertama kali dilakukan, yaitu dengan menerapkan satu sistem untuk memenuhikebutuhan informasi bagi seluruh organisasi. Kita telah mengetahui bahwausaha-usaha awal tersebut umumnya gagal dan mendorang diketemukannyaDSS.Walalupun argumen bahwa kebijaksanaan yang dibuat sendiri tidak akan cukupadalah benar, namun kelemahan utama dari pandangan ini adalah bahwa iamengabaikan perlunya control terpusat dan control yang terkoordinasi.

IRM SEBAGAI MANAJEMEN SUMBER KOMPUTERISASI
Karena sulit untuk mengukur nilai informasi, maka perhatian diarahakan kepadasumber-sumber yang menghasilkan informasi.
Asumsi dasarnya adalah bahwa jika perusahaan mengelola komputernya, databasenya, spesialis informasinya,dan sebagainya, berarti ia mengelola informasinya.Kritik terhadap pandangan ini menyatakan bahwa perusahaan dapat dikelabuiuntuk percaya bahwa informasinya telah dikelola, dimana pada kenyataanyapada waktu itu ia tidak kelola. Perusahaan tidak boleh terlalu terlibat dalammanajemen sumber, yang hal ini akan menghilangkan pandangan mengenaikomoditi yang dihasilkan oleh sumber tersebut yaitu informasi.

PANDANGAN YANG LUAS TERHADAP IRM
Mehdi Khosrowpour mengemukakan kepada penulis buku ini, melalui suratpribadi, bahwa definisi IRM adalah, “Konsep manajemen sumber informasimengenal informasi sebagai sumber oraganisasional utama yang harus dikeloladengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominantyang lain, seperti orang, bajan, keuangan, peralatan, dan manajemen. Lebih jauhlagi, IRM ini menghendaki adanya manajemen komprehensif terhadap semuakomponen teknologi pemrosesan informasi maupun terhadap elemen manusia,agar keduanya dapat mengumpulkan, memproses, menyebarkan, danmengelola informasi, yang merupakan aset organisasional yang utama. “Iamengidentifikasi sumber informasi yang meliputi: informasi, hardwarepemrosesan, software pemrosesan, telekomunikasi, otomatisasi kantor, struktur sistem informasi, para professional system, end-user, dan struktur manajemen.Pandangan mengenai IRM dalam buku ini adalah sesuai dengan definisi dandafar sumber yang dikemukakan oleh Khosrowpour ini


2.2 Informasi Sebagai Sumber Strategis

Kita telah mengetahui bahwa perusahaan berada dalam lingkungan yang terdiriatas elemen-elemen, seperti pelanggan, pemasok, pemerintah, dan pesaing.Pandangan ini dilukiskan pada gambar 19.1. Perusahaan berusaha untukmenetapkan arus sumber fisik dan informasi secara dua arah dengan semuaelemen tersebut kecuali dengan pesaing. Secara ideal, hanya arus informasiyang masuklah yang menghubungkan perusahaan dengan pesaingnya.Tujuan utama dari perusahaan adalah untuk memelihara operasi yangmenghasilkan keuntungan, sehingga ia dapat terus memberikan produk danpelayanan (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh pelanggannya. Perusahaanharus menjalankan tujuannya tersebut dalam kendala yang diakibatkan olehlingkungan.walaupun semua elemen dapat mengakibatkan terjadinya kendala, namun yang paling kelihatan adalah yang datangnya dari pesaing. Pesaingsecara aktif berusaha untuk menyaingi keberhasilan perusahaan tersebut


2.3 Perencanaan Strategis Untuk Sumber-Sumber Informasi

Jika informasi akan digunakan sebagai sumber untuk mendapatkan keuntungankompetitif maka penggunaannya harus direncanakan. Lebih dari itu perencanaantersebut harus dilakukan oleh eksekutif perusahaan dan harus bersifat jangkapanjang. Aktifitas perencanaan yang menidentifikasikan sumner-sumber informasi yang akan yang akan diperlukan pada masa yang akan dating dancara penggunaannya dinamakan SPIR (Strategic Planning for Information Resources). Gagasan utama yang mendasari SPIR ini adalah adanya hubunganantara tujuan perusahaan secara keseluruhan dengan rencananya untuksumber-sumber informasinya. Sumber-sumber informasi harus digunakan untukmendukung pencapaian tujuan perusahaan.Berdasarkan survey selama tahun delapan puluhan mengungkapkan bahwaSPIR adalah hal yang paling penting kaitannya dengan penggunaan computer dalam bisnis. Namun demikian manajemen belum menyadari akan pentingnyaSPIR ini. Kesadaran tersebut berkembang secaara bertahap. William R.Kingprofessor pada University of Pittsburgh menetapkan tiga tahapan ini yaitu pra-perencanaan IS strategis, era SPIR awal dan era SPIR modern.


2.4 Manajemen dan Strategi End User Computing

Selama tahun tahun terakhir ini ,banyak pemakai telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri daripada bergantung sepenuhnya pada para specialist informasi. Pendekatan ini dinamakan end-user computing atau EUC. Namun pemakai dapat menggunakan para specialist informasi untuk melaksanakan pekerjaan pengembangan atau untuk menjadi konsultan. Sejmlah perusahaan mula-mula menggunakan computer berusaha untuk menjastifikasi sistempengolahan data mereka berdasarkan biaya administrasi yang digantikan ,namun gagal untuk melaksanakan pemberhentian bagi pegawai -pegawai yang tidak diperlukan.Tidak semua orang yang ikut serta dalam End-user computing (EUC) memiliki tingkat pengetahuan yang sama tentang komputer.

Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) golongan berdasarkan tingkat kemampuan komputer mereka, yaitu :
1. Pemakai akhir tingkat menu (menu level end-users);
Sebagian end-users tidak mampu membuat perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows dan Mac.
2. Pemakai akhir tingkat perintah (command level end-users);
Sebagian end-users memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar memilih menu. Mereka dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.
3. Pemakai akhir tingkat programmer (end-user programmers);
Sebagian end-users dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC, PASCAL, atau C++ dan dapat mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.


3. KESIMPULAN
MANAJEMEN SUMBER INFORMASI (IRM) Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan & dapat dikelola seperti halnya sumber lain.
IRM (Information Resource Management) merupakan metodologi siklus hidup yang digunakan untuk menciptakan sistem yang menghasilkan informasi yang berkualitas.

IRM adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang, keuangan, peralatan & manajemen.

4. DAFTAR PUSTAKA

• http://www.scribd.com/doc/39976050/IRM-Manajemen
• pdfsearchpro.com/pdf/manajemen-sumber-informasi-irm.html
• http://www.scribd.com/doc/54771438/54/IRM-SEBAGAI-MANAJEMEN-SUMBER-KOMPUTERISASI
• http://www.slideshare.net/andiazka/chapter-1-pengenalan-pada-manajemen-informasi

SIKLUS HIDUP SISTEM


1. PENDAHULUAN


Siklus Hidup Sistem adalah Suatu proses evolusioner yang di ikuti dalam menerapkan sistem atau subsitem informasi berbasis komputer.
Dalam membuat suatu sistem atau subsistem di butuhkan banyak pihak yang berkaitan, yaitu suatu pihak dalam Siklus Hidup Sistem ada yang disebut dengan Eksekutif, Komite Pengarah SIM, yang mana masing-masing mempunyai fungsi dan peranan yang penting.


2. PEMBAHASAN


2.1 Dasar Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
 
Siklus hidup system adalah deskripsi dari tugas implementasai yang akurat yang harus dilakukan. Polanya didasarkan pada pendekatan system yaitu dengan memahmi apa yang akan dilakukan, mempertimbangkan pemecahan alternative, menentukan yang terbaik, mengimplementasikannya, dan melakukan tindak lanjut.

Interpretasi siklus hidup ada empat fase yaitu
(1) fase perencanaan, yang merupakan tanggung jawab manajer, manajer mendefinisikan masalah yang akan dipecahkan atau tujuan yang akan dicapai, dan spesialis informasi memberikan dukungan kepadanya dan diperlukan pengontrolan atas proses yang dijalankan oleh spesialis informasi.

(2) Fase analisis dan disain adalah studi mengenai system yang dilakukan oleh analis system.

(3) Fase penimplementasian melibatkan semua spesialis informasi yang menyusun sumber yang diperlukan.

(4) Fase pengoprasian, spesialis informasi terutama operator, menjadikan sumber agar dapat digunakan oleh pemakai.


2.2 Siklus Hidup Sistem


FASE PERENCANAAN

1. Mengenali Masalah
CBIS yang diprakarsai eksekutif memiliki dua karakteristik yaitu, mempunyai cakupan yang luas dan berpengaruh terhadap tampilan jangka panjang perusahaan.Permintaan pelaksanaan proyek CBIS berasala dari manajer tingkat bawah. Karena tiap hari mereka berhubungan dengan system mereka, sehingga lebih tau kesulitan dan peluang yang ada.Spesialis informasi bekerja di balik layar, sehingga tidak mengetahuai adanya masalah pada proyek CBIS. Sehingga ia membutuhkan bantuan dari orang lain yang mengetahui adanya masalah.

2. Mendefinisikan Masalah
Manajer hanya perlu mengidentifikasi dimana masalah itu berada dan apa kesalahan umumnya lalu mencari pemecahannya. JIka manajer tidak ingin melakukan end‐user computing, maka ia meminta bantuan kepada spesialis informasi.

3. Menyusun Tujuan Sistem
Tujuan dari sebuah system adalah untuk menentukan kebutuhan informasi. Dan ahirnya informasi tersebut menentukan kriteria penampilan CBIS yaitu standart penampilannya.

4. Mengidentifikasi Keadaan Sistem
CBIS akan beroprasi jika banyak kendala.Beberapa kendala tersebut diakibatkan oleh lingkungan luar.
Sebaiknya semua kendala diidentifikasi sebelum pekerjaan CBIS dimulai. Agar, disain CBIS bias diarahkan untuk mengatasi kendala tersebut.

5. Melakukan Studi Kelayakan
Analis system mengumpulkan informasi untuk melakukan studi kelayakan. Sehingga manajer dapat memecahkan masalah yang telah didefinisikan atau mencapia tujuan yang diinginkan.
Lima dimensi kelayakan proyek:
• Teknis : computer dapat mekalukan proses yang diperlukan.
• Ekonomis : Sistem dapat diatur secara ekonomis.
• Resmi
• Oprasional : system akan dan dapat menerima dukungan dari user.
• Terjadwal : untuk mengimplementasikan system tidak ada kendala waktu.

6. Membuat Proposal Proyek Studi
Studi system akan memberikan dasar yang lengkap untuk disain system baru, mengenai apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Proposal proyek studi terdiri dari:
Bagian 1‐3 pendahuluan, masalah, tujuan, dan kendala.
Bagian 4 menjelaskan kemungkinan pemecahan masalah dalam sistem dan alternatif.
Bagian 5 penjelasan lebih mendetail alernatif yang cocok pada suatu keadaan tertentu.
Bagian 6 menjelaskan pengaruh positif dan negatif sistem pada suatu perusahaan.
Bagian 7 menggambarkan rencana implementasi umum.
Bagian 8 mengidentifikasi tugas pelaksanaan studi dan dana yang dibutuhkan.

7. Menetapkan Mekanisme Pengontrolan
Pengontrolan proyek dilakukan agar dapat dipastikan bahwa biaya dan waktu memadai. Pengontrolan proyek meliputi spesifikasi apa yang perlu dilakukan, siapa yang akan melakukannya, dan kapan pelaksanaannya.

1. Apa yang perlu dilakukan Komite SIM menggunakan studi kelayakan untu mengidentifikasi pekerjaan yang
akan dijdankan oleh CBIS.

2. Siapa yang akan melakukannya CIO, yang mewakili komite SIM, selanjutnya memutuskan siapa yang akan
melakukan tiap‐tiap pekerjaan subsistem.Spesifikasi disain umum mengidentifikasi jenis pekerja yang dibutuhkan.
3. Kapan pekerjaan akan dilakukan Pengetahuan mengenai tugas dan siapa yang akan melakukannya telah diketahui. Hal ini memungkinkan CIO bisa memperkirakan jumlah waktu yang akan digunakan untuk rnelakukan pekerjaan tersebut.


FASE ANALISIS DAN DISAIN

1. Mengumumkan Proyek Studi
Jika perusahaan mengimplementasikan jenis aplikasi kornputer yang baru, maka manajemen harus bisa meredakan kekhawatiran para pekerja. Cara terbaik untuk menghilangkan kekhawatiran mereka adalah dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan oleh komputer.

2. Staf Untuk Proyek Studi
Team atau beberapa team proyek yang akan melakukan studi sistem diatur nmatau disusun. Sebuah team terbentuk atas para pemakai dan satu analis sistem atau lebih.

3. Mendefinisikan Keperluan Informasi
Analis harus mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan informasi dari pemakai. Analis tersebut adalah dengan melakukan :

• Interview Perorangan
• Obeservasi
• Pencarian Record
• Survey

4. Mendefinisikan Kriteria Penampilan Sistem
Bila kebutuhan informasi untuk rnanajer telah didefinisikan, maka sekarang dimungkinkan untuk menentukan dengan tepat apa yang hams dilakukan CBIS. Ini adalah kriteria penampilan yang telah dinyatakan secara umum pada waktu fase perencanaan.

5. Merancang Subsistem Secara lengkap 
Dalam merancang subsistem secara lengkap, analis menggunakan alat dokumentasi yang dijelaskan dalam lampiran. Kombinasi alat yang baik terdiri atas .

(1) diagram arus data untuk mendokumentasikan pemrosesan dengan cara yang ringkas
(2) bahasa Inggris terstruktur untuk mendokumentasikan pemrosesan secara lengkap
(3) kamus data untuk mendokumentasikan data.

6. Mengidentifikasi Konfigurasi Peralatan Alternatif
Tugas berikutnya bagi analis adalah menentukan konfigurasi peralatan komputerisasi, yang akan memungkinkan program dapat menjalankan pernrosesan dengan cara yang efisien. Penentuan atau pemilihan ini adalah proses yang urut, yang dimulai deilgan pengidentiftkasian berbagai macarn kombinasi pefalatan yang
dapat menjalankan tiap program.

7. Mengevaluasi Konfigurasi Alternatif
Analis, yang bekerja sarna dengan manajer, mengevaluasi tiga alternatif entri pesanan. Salah satu yang terpilih adalah yang paling cocok bagi subsistem dalarn mencapai tujuannya. Namun ia mempunyai kendala. Subsistem yang lain dievaluasi dengan cara 'yang sama. Di sini analis dan manajer mengidentifikasi konfigurasi terbaiknya. Kemudian, mereka harus mempertimbangkan semua subsistem secara bersama‐sama untuk rnengidentifikasi sebuah konfigurasi yang dapat rnemberikan dukungan terbaik bagi sistem secara keseluruhan.

8. Menentukan Konfigurasi Yang Terbaik
Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan mengatur kombinasi peralatan, sehingga semua subsistem akan sesuai dengan satu konfigurasi. Sebagai contoh, input OCR munglun diganti dengan input terminal CRT untuk subsistem inventarisasi dan account receivable. Bila hal ini telah dilakukan, analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk persetujuan. Jika konfigurasi tersebut tidak dapat diterima, analis rnelanjutkan pekerjaannya bersarna manajer sarnpai dicapai kesepakatan. Bila manajer telah menyetujui konfigurasi yang telah dibuat, maka konfigurasi tersebut dimintakan persetujuan kepada komite SIM.

9. Membuat Proposal Proyek Pengimplementasian 
Sebelum manajer mengalokasikan dana tambahan untuk menutup biaya pada fase pengimplementasian, analis harus melakukan pengaturan yang akan dilakukan. Analisis membuat implementation project proposal (proposal proyek pengimplementasian) yang memberikan kerangka bagi pekerjaan yang akan dilakukan, keuntungan yang diharapkan, dan biaya.

10. Menyetujui atau Tidak Menyetujui Proyek Pengimplementasian
Selama pelaksanaan studi sistem, CIO terus memberikan informasi kemajuan kepada kornite SIM, dan ia meminta saran kepada komite bila muncul pertanyaan yang sangat penting. Hasil dari situasi yang sehat ini datang ketika kornite menyetujui atau tidak menyetujui proyek pengimplementasian. Komite meninjau kembali proposal yang dibuat atas bantuannya.

11. Melengkapi Dokumentasi Sistem
Adanya kesetujuan terhadap pengimplementasian menunjukkan bahwa usaha analisis dan disain berhasil. Langkah terakhir adalah melengkapi dokumentasi yang memberikan hubungan komunikasi kepada fase implementasi.

FASE IMPLEMENTASI

1. Merencanakan Implementasi
Mekanisme pengontrolan ditetapkan pada akhir fase perenCanaan dalam bentuk grafik atau diagram jaringan. Mekanisme pengontrolan terus diperbaharui dan dibuat lebih lengkap. Manajer dan spesialis informasi mempunyai pengetahuan tertentu mengenai desain sistem, dan mereka bisa menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengembangkan rencana implementasi yang sangat lengkap atau detail agar sistem yang baru bisa digunakan.

2. Mengumumkan Proyek Implementasi
Proyek Implementasi diumumkan kepada para pekerja seperti cara mengumumkan studi sistem. Tujuannya untuk menghilangkan kekhawatiran kekhawatiran para pekerja. Tujuan lainnya, yaitu meminta dukungan dari para pekerja. Banyak pekerja yang akan terlibat dengan pengimplementasian tersebut, dan dibutuhkan ketja sama dari mereka.

3. Mengorganisir Staff Pelayanan Informasi
Selagi bidang administrasi komunikasi data dan database mengembangkan desain, maka dilakukan usaha perekrutan dan training untuk mendapatkan staf pemrograman sesuai dengan kebutuhan jumlah dan keterampilan yang direncanakan. Sekarang, programmer dimasukkan ke dalam team proyek.

4. Menentukan Komputer
• Meminta Proposal, desain system harus bisa dilihat oleh pemasok. Yang menawarkan berbagai jenis peralatan komputerisasi, dimana berisi konfigurasi yang telah di setujui. Dan setip pemasok harus di beri request for proposal(RFP). RFP bertugas meringkas bagian dari proposal study system dan proposal proyek.
Paket dokumentasi program yang diseertakan RFP berisisi deskripsi yang detail mengenai tiap program, kaitannya dengan input, proses utama dan output.

• Proposal dari pemasok
Jika pemasok ingin mendapatkan pesanan, maka ia harus membuat proposal yang menjelaskan sejauh mana peralatannya dapat memenuhi kriteria penampilan yang sebagain besarnya proposal tertulis Beberapa proposal hanya berbentuk surat, sedangkan proposal yang lain bisa bersifat sangat lengkap.

• Pemilihan pemasok
Salah satu cara perusahan mengetahui apakah kriteria penampilan memenuhi sistem adalah dengan menetapkan benchmark problem (masalah benchmark / yang bisa menunjukkan tingkat penilaian) bagi tiap pemasok untuk dipecahkan dengan hardaware yang diajukannya. Dan penggunaan masalah benchmark bisa menentukan tingkat pemilihan pemasok.

5. Membuat Perpustakaan Software
Bila perusahaan memutuskan untuk membuat sendiri software aplikasinya, maka programmer menggunakan dokumentasi yang dibuat oleh analis sistem sebagai point awal. Programmer mungkin akan membuat dokumentasi yang lebih detail; misalnya deskripsi bahasa Inggris terstruktur dan deskripsi kamus data.
Pengkodean dilakukan dan program diuji. Hasil dari semua ini adalah perpustakaan software yang berisi program aplikasi.

6. Membuat Database
Tingkat kesulitan pembuatan database jika (1) pemisahaan sedang melakukan perubahan dari sistem file manual menjadi sistem dengan media komputer, (2) file tersebut jumlahnya besar, (3) file tersebut berisi data yang sangat lama. dan (4) beberapa data belum diurus pada waktu lalu. Administrator database (DBA) bertanggung jawab atas semua fase aktivitas database. Bila skema database telah dibuat maka DBA dapat memberikan pedoman pemilihan DBMS kepada komite SIM mengenai DBMS mana yang terbaik, dan selanjutnya komite membuat keputusan. Bila keputusan ini telah dibuat, DBA melakukan pembuatan database dan memberikan training kepada pemakai.

7. Mendidik Peserta Dan Pemakai
• Pendidikan internal :
Para pekerja di tingkat operasional harus mempelajari cara melakukan tugas pengarsipan form, pengoperasian terminal, dan penggunaan output. Manajer harus memahami peranan departemennya dalam sistem baru, mengetahui arus data dan informasi yang menghubungkan departemen, mengetahui cara menggunakan sistem tersebut.

• Pendidikan Lingkungan 
Pemasok dan pelanggan umumnya perIu lebih banyak informasi mengenai sistem baru tersebut dari pada anggota lingkungan yang lain. Pendidikan ini dapat dilakukan oleh anggota dari departemen hubungan industri perusahaan, yang dibantu oleh staf pelayanan informasi. orang‐orang yang perlu disertakan dalam pendidlkan dan jenis pendidikan yang dibutuhkan harus diidentifikasi pada awal siklus hidup sistem tersebut. Kemudian, program pendidikan dapat dijadwalkan pada waktu yang tepat sebelum bahan yang dipelajari tersebut diterapkan.

8. Membuat Fasilitas Fisik
Pekerjaan yang diperlukan untuk membuat fasilitas fisik guna menempatkan komputer tergantung pada jumlah dan jenis hardware yang diperlukan. Bila hanya akan menginstal beberapa unit tambahan, maka mungkin mereka dapat ditempatkan dalam area yang telah ada.

9. Mengganti Dengan Sistem Yang Baru
Proses penghentian penggunaan sistem lama dan memulai penggunaan sistem baru disebut cutover. Ada tiga cara pokok, yaitu

• Segera : Cara yang paling sederhana adalah dengan mengubah sistem lama menjadi sistem baru pada hari yang telah ditentukan
• Bertahap : Jika keseluruhan sistem tidak dapat diubah sekaligus, maka ia dapat dibagi ke dalam subsistem dan mengubah tiap subsistem pada waktu yang berlainan.
• Paralel : Sistem yang lama masih terus digunakan sampai sistem yang baru secara penuh dapat dioperasikan. Cara ini memberikan keamanan yang tinggi dalam penjagaan kegagalan, namun biayanya paling mahal, sebab ada dua set sumber yang harus dipelihara. Keuntungannya adalah bahwa dengan cara ini masalah yang ada dalam sistem baru sepenuhnya dapat ditiadakan dengan menggunakan data hidup, sebelum sistem yang lama dilepas. Bila penggantian ini telah berhasil diselesaikan, maka dimulailah fase operasi.


FASE OPERASI
 
Sesudah penggantian, yaitu jika sistem baru sudah terpasang, maka dilakukanlah post implementation review (tinjauan post‐implementasi) untuk mengevaluasi sejauh mana sistem tersebut memenuhi kriteria penampilan. Tinjauan (review) ini diulangi terus, mungkin secara tahunan, sepanjang kehidupan operasi sistem tersebut.

Pengaruh Yang Baru Pada Siklus Hidup Sistem
 
Siklus hidup sistem bersifat sangat tradisional. Semua perencanaan dilakukan, diikuti dengan semua analisis, dan kemudian semua disain, dan seternsnya. Akhir‐akhir ini ada dua inovasi dalam pengembangan sistem yang mempunyai pengaruh atas cara tradisional tersebut. Pengaruh tersebut adalah prototyping dan CASE.


2.3 Prototyping
 
Prototip memberikan ide mengenai bagaimana sistem dalam bentuk lengkapnya nanti akan berfungsi. Proses pembuatan prototip disebut prototyping, dan hal ini paling cocok diterapkan untuk situasi dimana pemakai tidak mengetahui sepenuhnya mengenai apa yang ia inginkan. Dengan adanya prototip, pemakai lebih dapat mengetahui kemungkinan yang ada, dan dengan adanya pemahaman yang lebih baik ini, ia dapat memicu spesifikasi yang lebih tepat.

Langkah prototyping

1. Mengidentifikasi kebutuhan pemakai : Hal ini dapat dilakukan oleh analis sistem, terutama dengan cam interview perorangan.


2. Mengembangkan prototip: Analis sistem dan programmer menggunakan alat untuk pembuatan prototip, misalnya 4GL, DBMS, spreadsheet elektronik, dan bahasa pemodelan.

3. Mengevaluasi prototip: Analis dan programmer memberitahu pemakai dalam menggunakan prototip dan memberi kesempatan pada pemakai untuk mengenal sistem ini.


4. Menentukan apakah prototip tersebut dapat diterima: Pemakai membeii. masukan kepada analis dan programmer apakah prototip tersebut memuaskan atau tidak. Jika ya, maka dilanjutkan Langkah

6, dan jika tidak, maka dilakukan Langkah 5

5. Merevisi prototip: Analis dan programmer mengubah prototip tersebut sesuai dengan saran dari pemakai. Prototip yang telah direvisi dikemukakan lagi kepada pemakai, dan diulangi lagi langkah 3 dan 4.

6. Menggunakan prototip atau menggantinya dengan sistem operasional: Dalam situasi dimana prototip berisi semua elemen yang dikehendaki, maka prototip tersebut menjadi sistem operasional. Dalam situasi dimana prototip hanyalah merupakan shell dari sistem yang diperlukan yang tidak memenuhi elemen yang dikehendaki, makaprototip tersebut akan berfungsi sebagai blueprint dari sistem operasi.
 
Prototyping dan Siklus Hidup Sistem. Beberapa ketidaksepakatan mengenai apakah prototyping dapat digabungkan dengan siklus hidup sistem muncul. Beberapa yang mempunyai kewenangan yakni bahwa siklus hidup telah sepenuhnya diganti. Menurut pendapat kita, prototyping dapat mengganti siklus hidup jangka pendek dari subsistem dalam CBIS, seperti DSS dan expert system, namun ia tidak mengganti I siklus hidup untuk CBIS secara keseluruhan.


3. KESIMPULAN

 
SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana(planning),analisa (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).



4. DAFTAR PUSTAKA

  • HM., Yogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, 1995.
  • http://saifulrahman.lecture.ub.ac.id/files/2010/05/METODOLOGI-SIKLUS-HIDUP-SISTEM.pdf
  • gigihsoak.wordpress.com/2010/05/24/siklus-hidup-sistem/
  • sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8409/Minggu+7.ppt
  • farida.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/20011/siklus+hidup.pdf

KEAMANAN & KONTROL SISTEM INFORMASI


1. PENDAHULUAN

Sistem informasi membutuhkan perlindungan khusus dari kerusakan, kesalahan, dan penyalahgunaan. Jadi perusahaan perlu mengidentifikasi nilai bisnis keamanan dan kontrol. Upaya evaluasi upaya harus mencakup evaluasi elemen-elemen dari suatu kerangka kerja organisasi dan manajerial untuk keamanan dan kontrol, dan mengevaluasi alat dan teknologi yang paling penting, untuk melindungi sumber informasi. Perusahaan juga harus mengidentifikasi tantangan yang ditimbulkan oleh keamanan sistem informasi dan kontrol dan solusi manajemen.
Perlindungan sumber informasi perlu dirancang dengan baik menggunakan seperangkat kendali sistem. Sistem Komputer dikendalikan oleh kombinasi kendali umum dan pengendalian aplikasi. Kendali umum mengatur desain, keamanan, dan penggunaan program komputer dan
keamanan file data secara umum di seluruh infrastruktur teknologi informasi organisasi, yang
terdiri dari kombinasi hardware, software, dan prosedur manual yang menghasilkan
keseluruhan pengendalian lingkungan sistem. Kontrol Aplikasi adalah kontrol khusus yang unik untuk setiap aplikasi komputer, seperti gaji atau pemrosesan order. Keduanya terdiri dari kontrol
diterapkan dari pusat bisnis fungsional dari sistem tertentu dan dari prosedur-prosedur terprogram.

 
2. PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Pengendalian Sistem Informasi

Untuk berfungsi secara efektif dan efisien, sebuah business harus mempunyai sistem informasi manajemen yang valid, akurat, lengkap, tepat waktu dan tepat guna. Dengan demikian manajemen, aktor yang menjadi pemegang peranan penting dari keberhasilan sesuatu perusahaan, dapat mengambil keputusan yang optimal berdasarkan informasi yang dapat diandalkan. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem informasi manajemen masa kini pada umumnya telah didukung oleh komputer di dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat tergantung pada situasi dan kondisi dari masing-masing perusahaan. Ada perusahaan yang tidak bisa berfungsi sama sekali kalau komputernya macet, karena memekai sistem informasi manajemen yang sangat bergantung pada komputer (computer dominant firm); dan ada pula perusahaan yang tetap bisa beroperasi seperti biasa, meskipun komputernya musnah terkena bencana, sebab sistem informasi manajemennya memang kurang bergantung pada peran komputer (computer minor firm).

2.2 Tugas Pengendalian dalam Sistem Informasi Berbasis Komputer

Kontrol Proses Pengembangan
Untuk memastikan bahwa CBIS yg diimplementasikan dpt memenuhi kebutuhan pemakai atau berjalan sesuai rencana

1. Fase Perencanaan
Mendefinisikan tujuan dan kendala

2. Fase Analisis & Disain
Mengidentifikasi kebutuhan informasi
Menentukan kriteria penampilan
Menyusun disain dan standar operasi CBIS

3. Fase Implementasi
Mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima
Memastikan apakah memenuhi criteria penampilan
Menetapkan prosedur utk memelihara CBIS

4. Fase Operasi & Kontrol
Mengontrol CBIS selagi berevolusi selama fase SLC
Memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan


Kontrol Disain Sistem
Tujuan untuk memastikan bahwa disainnya bisa meminimalkan kesalahan, mendeteksi kesalahan dan mengoreksinya.
Kontrol tidak boleh diterapkan jika biayanya lebih besar dari manfaatnya. Nilai atau manfaat adalah tingkat pengurangan resiko.

I. Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Perekaman satu elemen data/lebih pada dokumen sumber

1. Permulaan Dokumentasi Sumber
Perancangan dokumentasi
Pemerolehan dokumentasi
Kepastian keamanan dokumen

2. Kewenangan
Bagaimana entry data akan dibuat menjadi dokumen dan oleh siapa

3. Pembuatan Input Komputer
Mengidentifikasi record input yang salah dan memastikan semua data input diproses

4. Penanganan Kesalahan
Mengoreksi kesalahan yang telah dideteksi dan menggabungkan record yg telah dikoreksi ke record entry

5. Penyimpanan Dokumen Sumber
Menentukan bagaimana dokumen akan disimpan dan dalam kondisi bagaimana dapat dikeluarkan

II. Entri Transaksi
Entri Transaksi mengubah data dokumen sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer.

1. Entri Data
Kontrol dalam bentuk prosedur tertulis dan dalam bentuk peralatan inputnya sendiri. Dapat dilakukan dengan proses offline/online

2. Verifikasi Data
a. Key Verification (Verifikasi Pemasukan)
Data dimasukkan ke sistem sebanyak 2 kali

b. Sight Verification (Verifikasi Penglihatan)
Melihat pada layar sebelum memasukkan data ke system

3. Penanganan Kesalahan
Merotasi record yang telah dideteksi ke permulaan transaksi untuk pengoreksian

4. Penyeimbangan Batch
Mengakumulasikan total setiap batch untuk dibandingkan dengan total yang sama yang dibuat selama permulaan transaksi

III. Komunikasi Data
Tanggungjawab manajer jaringan dengan menggabungkan ukuran keamanan ke dalam sistem dan memonitor penampilan untuk memastikan keamanan telah dilakukan dgn baik

ii. Kontrol Pengiriman Data
iii. Kontrol Channel Komunikasi
iv. Kontrol Penerimaan Pesan
v. Rencana Pengamanan Datacom Secara Keseluruhan

IV. Pemrosesan Komputer
Dikaitkan dengan input data ke komputer dan dibanguun dalam program dan database

i. Penanganan Data
ii. Penanganan Kesalahan
iii. Database dan Perpustakaan Software
# Password              # Direktori Pemakai

# Direktori Field       # Enkripsi

V. Output Komputer
Komponen subsistem ini bertanggung jawab untuk mengirimkan produk jadi kepada pemakai

i. Distribusi
Kontrol pada distribusi laporan berusaha untuk memastikan ketepatan orang yang menerima output.

ii. Penyeimbangan Departemen Pemakai
Bila departemen pemakai menerima output dari komputer, maka keseluruhan kontrol dari output dibandingkan dengan total yang sama yang telah ditetapkan pada waktu pertama kali data input dibuat.

iii. Penanganan Kesalahan
Kelompok kontrol tertentu dapat ditetapkan didalam area pemakai dengan menjalankan prosedur formal untuk mengoreksi kesalahan.

iv. Penyimpangan Record
Tujuan komponen kontrol yang terakhir ini adalah untuk memelihara keamanan yang tepat terhadap output komputer dan untuk mengontrol penyelesaian yang sia- sia.

v. Penyeimbangan Operasi Komputer
Kontrol ini memungkinkan pelayanan informasi untuk memverifikasi bahwa semua batch dan transaksi yang diterima dari departemen pemakai telah diproses.


Kontrol Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian sistem dimaksudkan untuk mencapai efisiensi dan keamanan.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi 5 area :

1. Struktur organisasional
Staf pelayanan informasi diorganisir menurut bidang spesialisasi. Analisis, Programmer, dan Personel operasi biasanya dipisahkan dan hanya mengembangkan ketrampilan yang diperlukan untuk area pekerjaannya sendiri.

2. Kontrol perpustakaan
Perpustakaan komputer adalah sama dengan perpustakaan buku, dimana didalamnya ada pustakawan, pengumpulan media, area tempat penyimpanan media dan prosedur untuk menggunakan media tersebut. Yang boleh mengakses perpustakaan media hanyalah pustakawannya.

3. Pemeliharaan Peralatan
Orang yang tugasnya memperbaiki computer yang disebut Customer Engineer (CE) / Field Engineer (FE) / Teknisi Lapangan menjalankan pemeliharaan yang terjadwal / yang tak terjadwal.

4. Kontrol lingkungan dan keamanan fasilitas
Untuk menjaga investasi dibutuhkan kondisi lingkungan yang khusus seperti ruang computer harus bersih keamanan fasilitas yang harus dilakukan dengan penguncian ruang peralatan dan komputer.

5. Perencanaan disaster
i. Rencana Keadaan darurat
Prioritas utamanya adalah keselamatan tenaga kerja perusahaan

ii. Rencana Backup
Menjelaskan bagaimana perusahaan dapat melanjutkan operasinya dari ketika terjadi bencana sampai ia kembali beroperasi secara normal.

iii. Rencana Record Penting
Rencana ini mengidentifikasi file data penting & menentukan tempat penyimpanan kopi duplikat.

iv. Rencana Recovery 
Rencana ini mengidentifikasi sumber-sumber peralatan pengganti, fasilitas komunikasi da pasokan-pasokan.


3. KESIMPULAN

Keamanan dan kontrol sistem informasi merupakan kerahasiaan untuk melindungi data dan informasinya dari penggunaan yang tidak semestinya oleh orang-orang yang tidak memiliki otoritas menggunakannya. Dan ketersediaan dengan tujuan dibangunnya infrastruktur informasi perusahaan adalah supaya data dan informasi perusahaan tersedia bagi pihak-pihak yang memiliki otoritas untuk menggunakannya. Serta integritas seluruh sistem informasi harus memberikan atau menyediakan gambaran yang akurat mengenai sistem fisik yang mereka wakili yaitu sasaran yang dimaksud adalah suatu perusahaan.

Ketika pemerintah dan industri semakin sadar akan kebutuhan untuk menjaga keamanan sumber daya informasinya, perhatian khususnya difokuskan untuk melindungi perangkat keras dan data sehingga muncul istilah keamanan system. Fokus yang sempit ini perlahan-lahan meluas sehingga tidak hanya mencakup perangkat keras dan data tetapi juga termasuk perangkat lunak, fasilitas komputer, dan personel perusahaan.

 
4. DAFTAR PUSTAKA

  • hornets999.wordpress.com/keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/
  • http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_7778/title_keamanan-dan-kontrol-sistem-informasi/
  • http://blog.trisakti.ac.id/informazi/2010/11/09/keamanan-dan-kendali-sistem-informasi/

KOMUNIKASI DATA


1. PENDAHULUAN

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputer-komputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-kompute dapat berkomunikasi satu sama lain.


2. PEMBAHASAN

2.1 Komunikasi Data

Komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet

Secara umum ada dua jenis komunikasi data, yaitu:

Melalui Infrastruktur Terestrial 
Menggunakan media kabel dan nirkabel sebagai aksesnya. Membutuhkan biaya yang tinggi untuk membangun infrastruktur jenis ini. Beberapa layanan yang termasuk teresterial antara lain: Sambungan Data Langsung (SDL), Frame Relay, VPN MultiService dan Sambungan Komunikasi Data Paket (SKDP).

Melalui Satelit
Menggunakan satelit sebagai aksesnya. Biasanya wilayah yang dicakup akses satelit lebih luas dan mampu menjangkau lokasi yang tidak memungkinkan dibangunnya infrastruktur terestrial namun membutuhkan waktu yang lama untuk berlangsungnya proses komunikasi. Kelemahan lain dari komunikasi via satelit adalah adanya gangguan yang disebabkan oleh radiasi gelombang matahari (Sun Outage) dan yang paling parah terjadi setiap 11 tahun sekali.

2.2 Model Komunikasi Dasar

Dalam proses komunikasi data dari satu lokasi ke lokasi yang lain, harus ada minimal 3 unsur utama sistem yaitu sumber data, media transmisi dan penerima. Andaikan salah satu unsur tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan. Secara garis besar proses komunikasi data di jelaskan berikut ini :

· Sumber Data
Pengertian sumber data adalah unsur yang bertugas untuk mengirimkan informasi, misalkan terminal komputer, Sumber data ini membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada media transmisi. Sumber pada umumnya dilengkapi dengan transmitter yang berfungsi untuk mengubah informasi yang akan dikirimkan menjadi bentuk yang sesuai dengan media transmisi yang digunakan, antara lain pulsa listrik, gelombang elektromagnetik, pulsa digital. Contoh dari transmisi adalah modem yaitu perangkat yang bertugas untuk membangkitkan digital bitstream dari PC sebagai sumber data mejadi analog yang dapat dikirimkan melalui jaringan telepon biasa menuju ke tujuan.

· Media Transmisi
Media transmisi data merupakan jalur dimana proses pengiriman data daari satu sumber ke penerima data. Beberapa media transmisi data yang dapat digunakan jalur transmisi atau carrier dari data yang dikirimkan, dapat berupa kabel, gelombang elektromagnetik, dan lain-lain. Dalam hal ini berfungsi sebagai jalur informasi untuk sampai pada tujuannya.

Ada beberapa hal yang berhubungan dengan transmisi data yaitu kapasitas dan tipe channel transmisi, kode transmisi, mode transmisi, protokol yang digunakan dan penggunaan kesalahan transmisi.
Beberapa media transmisi yang digunaka antara lain: twisted pair, kabel coaxial, serat optik dan gelombang elektromagnetik.

· Penerima Data
Pengertian penerima data adalah alat yang menerima data atau informasi, misalkan pesawat telepon, terninal komputer, dan lain-lain. Berfungsi mnerima data yang dikirimkan oleh suatu sumber informasi. Perima merupakan suata alat yang disebut receiver yang fungsinya untuk menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap dan digunakan oleh penerima. Sebagai contoh modem yang berfungsi sebagai receiver yang menerima sinyal analog yang dikirim melalui kabel telepon dan mengubahnya menjadi suatu bit stream agar dapat ditangkap oleh komputer penerima.

Kegunaan dasar dari sistem komunikasi ini adalah menjalankan pertukaran data antara 2 pihak. Pada gambar diberikan contoh, yaitu komunikasi antara sebuah workstation dan sebuah server yang dihubungkan sengan sebuah jaringan telepon. Contoh lainnya bisa berupa pertukaran sinyal-sinyal suara antara 2 telepon pada satu jaringan yang sama.


2.3 Komunikasi Data Pada Komputer

Suatu sistem komunikasi data dapat berbentuk offline communication system (sistem komunikasi offline) atau online communication system (sistem komunikasi online). Sistem komunikasi data dapat dimulai dengan sistem yang sederhana, seperti misalnya jaringan akses terminal, yaitu jaringan yang memungkinkan seorang operator mendapatkan akses ke fasilitas yang tersedia dalam jaringan tersebut. Operator bisa mengakses komputer guna memperoleh fasilitas, misalnya menjalankan program aplikasi, mengakses database, dan melakukan komunikasi dengan operator lain. Dalam lingkungan ideal, semua fasilitas ini harus tampak seakan-akan dalam terminalnya, walaupun sesungguhnya secara fisik berada pada lokasi yang terpisah.

· Sistem Komunikasi Off line.
Sistem komunikasi Offline adalah suatu sistem pengiriman data melalui fasilitas telekomunikasi dari satu lokasi ke pusat pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak langsung diproses oleh CPU (Central Processing Unit). Seperti pada Gambar 4.3, di mana data yang akan diproses dibaca oleh terminal, kemudian dengan menggunakan modem, data tersebut dikirim melalui telekomunikasi. Di tempat tujuan data diterima juga oleh modem, kemudian oleh terminal, data disimpan ke alamat perekam seperti pada disket, magnetic tape, dan lain-lain. Dari alat perekam data ini, nantinya dapat diproses oleh computer

· Sistem Komunikasi On line.
Pada sistem komunikasi On line ini, data yang dikirim melalui terminal komputer bisa langsung diperoleh, langsung diproses oleh komputer pada saat kita membutuhkan.

Sistem Komunikasi On line ini dapat berupa:
· Realtime system
· Batch Processing system
· Time sharing system
· Distributed data processing system
· Realtime system

Suatu realtime system memungkinkan untuk mengirimkan data ke pusat komputer, diproses di pusat komputer seketika pada saat data diterima dan kemudia mengirimkan kembali hasil pengolahan ke pengirim data saat itu juga. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mempelopori sistem ini. Dengan realtime system ini, penumpang pesawat terbang dari suatu bandara atau agen tertentu dapat memesan tiket untuk suatu penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, hanya sekedar untuk mengetahui apakah masih ada tempat duduk di pesawat atau tidak.

Sistem realtime ini juga memungkinkan penghapusan waktu yang diperlukan untuk pengumpulan data dan distribusi data. Dalam hal ini berlaku komunikasi dua arah, yaitu pengiriman dan penerimaan respon dari pusat komputer dalam waktu yang relatif cepat.

Pada realtime system, merupakan komunikasi data dengan kecepatan tinggi. Kebutuhan informasi harus dapat dipenuhi pada saat yang sama atau dalam waktu seketika itu juga. Pada sistem ini proses dilakukan dalam hitungan beberapa detik saja, sehingga diperlukan jalur komunikasi yang cepat, sistem pengolahan yang cepat serta sistem memori dan penampungan atau buffer yang sangat besar.

Penggunaan sistem ini memerlukan suatu teknik dalam hal sistem disain, dan pemrograman, hal ini disebabkan karena pada pusat komputer dibutuhkan suatu bank data atau database yang siap untuk setiap kebutuhan. Biasanya peralatan yang digunakan sebagai database adalah magnetic disk storage, karena dapat mengolah secara direct access (akses langsung), dan perlu diketahui bahwa pada sistem ini menggunakan kemampuan multiprogramming, untuk melayani berbagai macam keperluan dalam satu waktu yang sama.

· Time sharing system
Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai (gambar 4.5). Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan komputer IBM 7090.

Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan.

· Distributed data processing system
Distributed data processing (DDP) system merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan dari time sharing system. Bila beberapa sistem komputer yang bebas tersebar yang masing-masing dapat memproses data sendiri dan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi, maka istilah time sharing sudah tidak tepat lagi. DDP system dapat didefinisikan sebagai suatu sistem komputer interaktif yang terpencar secara geografis dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi dan seitap komputer mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam suatu sistem.

Setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dari komputer pusat dan mempunyai simpanan luar sendiri serta dapat melakukan pengolahan data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dioleh di tempat sendiri, dapat diambil dari komputer pusat.


2.4 Peralatan Komunikasi Data

Terminal
· Workstation Mikrokomputer
Mikro computer untuk tujuan umum atau workstation input/ output dengan sirkuit pintar dan CPU.

· Terminal Remote Entry Job
Terminal yang digunakan secara batch dengan menggunakan punched card.

· Terminal Facsimile (FAX)
Terminal yang dapat mentransmisikan gambar yang tepat dari dokumen hard copy melalui jalur telepon dan sirkuit satelit di seluruh dunia

· Terminal POS (Point Of Sale)
Terminal yang biasa digunakan di supermarket, toko-toko dan departemen store. Terminal tsb dilengkapi dengan sistem untuk transaksi pembelian dan memungkinkan database untuk merefleksikan status perusahaan pada saat itu.

· Terminal Dumb / Intelligent
Terminal Dumb adalah terminal video yang tidak ikut ambil bagian dalam pengontrolan dan pemrosesan tugas. Terminal Intelligent dilengkapi dengan CPU. Semua terminal diatas kecuali fax dapat berupa terminal dumb atau intelligent.

Modem
Modem adalah alat elektronik yang dapat mengubah (memodulasi) komunikasi digital antara computer ke dalam nada yang dapat ditransmisikan melalui jalur telepon. Data yang diterima kemudian diubah dari suara ke informasi digital.

Unit Pengontrol Cluster
Alat ini digunakan untuk membuat sambungan antara terminal yang dikontrol dengan peralatan lain.

Multiplexter
Alat yang memungkinkan penggantian beberapa jalur transmisikecepatan rendah dengan jalur transmisi berkecepatan tinggi.

Front-End Processor
Front-End Processor melakukan lalu lintas komunikasi data yang masuk dan keluar. Kedua peralatan tersebut dapat berbeda jenis, konfigurasi yang umum adalah jenis khusus minicomputer yang berfungsi sebagai front-end processor dan mainframe sebagai host.

Host
Host memproses pesan datacom yang masuk setelah diproses data dapat ditransmisikan kembali ke front-end processor.


2.5 Software Komunikasi Data
Software dalam Host
Software datacom dalam Host disebut Telecoummunication monitor

Kemampuan TCM
Menempatkan pesan dalam urutan tertentu sesuai dengan prioritasnya
Menjalankan fungsi keamanan dengan memelihara log aktifitas bagi tiap terminal
Sebagai interface antara jaringan datacom dan DBMS
Menangani gangguan dalam pemrosesan

Software dalam Front-End Processor
Software datacom dalam front-end processor disebut Network Control Program atau NCP

Fungsi-fungsi NCP
Menentukan apakah terminal menggunakan channel
Memelihara record aktifitas channel
Mengubah kode yang digunakan oleh satu jenis peralatan ke kode yang lain (IBM à DEC)
Menjalankan fungsi editing pada data
Menambah dan menghapus kode rotasi
Memelihara file histori & statistic pada jaringan


2.6 Manajer Jaringan

Jaringan Komunikasi data atau Jaringan Komputer merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung satu sama lain menggunakan protokol dan media transmisi tertentu. Berdasarkan luas area cakupan yang dicapai jaringan komputer dapat diklasifikan menjadi : Local Area Network (LAN) dan Wide area Network (WAN). Luas cakupan LAN lebih kecil dari WAN biasanya terdiri dari sekelompok gedung yang saling berdekatan.

Topologi jaringan
adalah, hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.
Topologi bintang
Topologi cincin
Topologi bus
Topologi mesh
Topologi pohon

Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.

Protokol
Protokol dipergunakan untuk proses komunikasi data dari sistem-sistem yang berbeda-beda. Protokol merupakan sekumpulan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi seperti pembuatan hubungan, proses transfer suatu file, serta memecahkan berbagai masalah khusus yang berhubungan dengan komunikasi data antara alat-alat komunikasi tersebut supaya komunikasi dapat berjalan dan dilakukan dengan benar.


2.7 Peranan Komunikasi Data Dalam Pemecahan Masalah

Komunikasi Data mempunyai pengaruh yang bersifat perorangan maupun organisasi dalam memecahkan masalah.

1. Pengaruh Perorangan
Manajer berhubungan dengan CBIS dalam 5 dasar untuk memperoleh informasi pemecahan masalah :

1. Menerima laporan berkala.
2. Memasukkan query ke dalam database dan menerima laporan khusus ( special report).
3. Memasukkan instruksi ke model matematis dan menerima hasil simulasinya.
4. Menggunakan otomatisasi kantor untuk mengirim maupun menerima komunikasi informal.
5. Memasukkan instruksi ke expert system dan menerima advice (nasehat)

2. Pengaruh Organisasi
Pada perusahaan yang menekankan pada penggunaan keputusan masalah sentralisasi , semua keputusan dibuat oleh manajemen puncak di kantor pusat. Komunikasi Data memberikan arus data dari operasi organisasi yang tersebar luas ke komputer kantor pusat. Dan sebaliknya komunikasi data juga memberikan sumbangan dengan memberikan alat komunikasi bagi keputusan manajemen puncak keseluruh bagian organisasi.
Pada perusahan yang menjalankan keputusan masalah desentralisasi, manajemen puncak mendelegasikan wewenangnya dalam pembuatan keputusan tertentu kepada manajer tingkat bawahnya. Dengan demikian manajer tingkat di bawahnya dapat memecahkan masalahnya sendiri karena dapat mengakses komputer pusat dan menggunakan hardware, software dan data yang biasanya berada di kantor pusat.


3. KESIMPULAN


Pengertian Komunikasi data berhubungan erat dengan pengiriman data menggunakan sistem transmisi elektronik satu terminal komputer ke terminal komputer lain. Data yang dimaksud disini adalah sinyal-sinyal elektromagnetik yang dibangkitkan oleh sumber data yang dapat ditangkap dan dikirimkan ke terminal-terminal penerima. Yang dimaksud terminal adalah peralatan untuk terminal suatu data seperti disk drive, printer, monitor, papan ketik, scanner, plotter dan lain sebagainya.

4. DAFTAR PUSTAKA
  • http://ocw.gunadarma.ac.id/course/diploma-three-program/study-program-of-informatics-management-2013-d3/komunikasi-data-jaringan-komputer
  • http://www.docstoc.com/docs/20977807/Pertemuan-II-MODEL-KOMUNIKASI-DATA-Berdasarkan-bentuk-bentuk
  • http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/MODEL%20KOMUNIKASI%20DATA%20STANDAR.pdf
  • http://www.g-excess.com/347/pengertian-dan-arti-dari-komunikasi-data/
  • http://elkomb.indonesianforum.net/t32-teori-dasar-komunikasi-data